GAMBARAN PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR (SITUATION, BACKGROUND, ASSESSMENT, RECOMMENDATION) SAAT HANDOVER PERAWAT
DOI:
https://doi.org/10.35728/jkw.v5i2.1451Kata Kunci:
Komunikasi, SBAR, handover,PerawatAbstrak
Latar Belakang: Rumah sakit ialah elemen penting dalam sistem pelayanan kesehatan dengan penerapan komunikasi SBAR pada saat handoversangat diperlukan. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran metode komunikasi SBAR pada saaat handover. Metode: penelitian ini deskriptif dengan populasi 56 orang tersebar 3 unit pelayanan. Sampel sejumlah 56 responden memakai teknik total sampling. Instrumen yang dipakai guna komunikasi SBAR ialah SOP milik badan PPSDMK kemenkes RI. Data kuisioner SBAR dipilih ketika perawat menjalankan proses handover antar shift, dan diteruskan pengisian angket dan data dianalisis secara univariat. Hasil: Ruang Irna didapatkan nilai situation baik sejumlah 12 jiwa (52.2%), background baik sejumlah 18 jiwa (78.3%), assessment baik sejumlah 15 jiwa (65%), recommendation baik sejumlah 18 jjiwa (78.3%), ruang IGD didapatkan nilai situation baik sejumlah 12 jiwa (50%), background baik sejumlah 10 jiwa (41.7%), assessment baik sejumlah 6 jiwa (25%),recommendation baik sejumlah 13 jiwa (54.2%), ruang Perinatologi didapatkan nilai situation baik sejumlah 7 jiwa (77.8%), background baik sejumlah 5 jiwa (55.6%), assessment baik sejumlah 5 jiwa (55.6%), recommendation baik sejumlah 8 jiwa (88.9%). Kesimpulan: Gambaran penerapan komunikasi SBAR saat handover belum maksimal.
Unduhan
Referensi
Almas, S. et al. (2017) ‘Clinical Information Transfer between EMS Staff and Emergency Medicine Assistants during Handover of Trauma Patients’, (October), pp. 1–7. doi: 10.1017/S1049023X17006562.
Bakon, S. and Millichamp, T. (2017) ‘Optimising the emergency to ward handover process : A mixed methods study’, Australasian Emergency Nursing Journal. College of Emergency Nursing Australasia, 20(4), pp. 147–152. doi: 10.1016/j.aenj.2017.10.001.
Ballard, S. A. et al. (2017) ‘Factors.
Campbell, D. and Dontje, K. (2018) ‘Implementing Bedside Handoff in the Emergency Department: A Practice Improvement Project’, Journal of Emergency Nursing. Elsevier Inc, pp. 1–6. doi: 10.1016/j.jen.2018.09.007.
Care, E. and Republic, C. (2018) ‘Review Effective Communication Handovers Radka Pokojová , Sylva Bártlová And Sharing Information AT’, 9(4), pp. 947–955. doi: 10.15452/CEJNM.2018.09.0028.
Defenbaugh, N. and Chikotas, N. E. (2016) ‘Nurse Education in Practice The outcome of interprofessional education : Integrating communication studies into a standardized patient experience for advanced practice nursing students’, Nurse Education in Practice. Elsevier Ltd, 16(1), pp. 176–181. doi: 10.1016/j.nepr.2015.06.003.
Departemen kesehatan (2017) ‘Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 11 tahun 2017’, in. Jakarta: departemen kesehatan, pp. 399–404.
Hidayat, A. A. (2014) ‘Metodologi Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data Contoh Aplikasi Studi Kasus’. Jakarta: Salemba Medika.
Kedokteran, K. (2006) ‘Komunikasi Efektif Dokter-Pasien’.
Kementerian Kesehatan (2011) ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691/menkes/per/viii/2011’.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (2017) ‘Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1’.
Permenkes (2017) ‘Keselamatan Pasien’, 91, Pp. 399–404.
Purnama Deni (2016) Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi Efektif. Edited By Hanafi Irham. Yogyakarta: Betha Grafika.
Rahman Fauzie (2017) Komunikasi Kesehatan. Edited by Nugro.
Rusdi, R. (2019). EFEKTIVITAS TIMBANG TERIMA METODE SBAR TERHADAP MUTU ASUHAN KEPERAWATAN. Jurnal Medika: Karya Ilmiah Kesehatan, 4(1), 40-44. DOI https://doi.org/10.35728/jmkik.v4i1.67