Prediktor Prediktor yang mempengaruhi kematian pasien infark miokard akut dengan ST - Elevasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Prediktor yang mempengaruhi kematian pasien infark miokard akut dengan ST - Elevasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
DOI:
https://doi.org/10.35728/jmkik.v7i2.1006Kata Kunci:
IMA - EST, Mortalitas, PrediktorAbstrak
Di dunia, IMA – EST paling sering menyebabkan kematian dini dibandingkan jenis IMA lainnya. Mortalitas pada IMA – EST tergantung pada karakteristik klinis pasien sebelum dan dalam jam pertama setelah onset infark. Penyebab kematian pada tahun pertama didominasi oleh kelainan kardiovaskular lain atau penyertanya. Mortalitas pada pasien IMA – EST dapat meningkat apabila terapi yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien. Terdapat beberapa prediktor klinis yang dapat membantu deteksi pasien risiko tinggi yang membutuhkan terapi dini dan agresif. Prediktor klinis yang dapat mempengaruhi keadaan pasien selama rawat inap di Rumah Sakit, antara lain usia, komplikasi, biomarker jantung creatinine kinase-myocardial band (CK–MB), lokasi lesi infark anterior, serum elektrolit ( ) dan ( ), glukosa dan faktor pembekuan darah ((Prothrombin time (PT)) dan Activated Partial Thrombloplastin Time (APTT), fungsi jantung awal, riwayat diabetes, tekanan darah, denyut jantung, hitung jenis leukosit, hemoglobin, serum elektrolit ( ) dan ( ), kreatinin, urea, serta asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediktor apa saja yang dapat mempengaruhi kematian pasien IMA – EST selama dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Desain Penelitian ini cohort-retrospective. Populasi penelitian adalah seluruh pasien IMA – EST yang dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda pada tahun 2020-2021. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Data berasal dari rekam medik pasien. Data dianalisis dengan uji Chi-square dan Fisher, dikatakan berhubungan apabila nilai (p<0,05). Sebanyak 67 pasien sebagai sampel, ditemukan bahwa denyut jantung, kadar troponin T, kreatinin dan ureum masing – masing memiliki nilai signifikansi (p < 0,001), (p < 0,000), p < 0,001, dan p < 0,000; p < 0,005), sementara tekanan darah, lokasi lesi culprit, kadar glukosa, dan hemoglobin menunjukkan nilai signifikansi (p = 0,074, p = 0,346, p = 0,073 dan p = 0,759 ; p > 0,05). Disimpulkan bahwa, denyut jantung, kadar troponin T, kreatinin, dan ureum dapat menjadi faktor independen yang mempengaruhi mortalitas, sementara tekanan darah, lokasi lesi culprit, kadar glukosa dan hemoglobin tidak berhubungan dengan mortalitas pasien IMA – EST.