TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PERAWATAN KEBERSIHAN MULUT DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
DOI:
https://doi.org/10.35728/jkw.v4i2.1204Kata Kunci:
Pengetahuan orang tua. Perawatan kebersihan mulut, Karies gigi, Anak usia prasekolahAbstrak
Latar belakang: Anak prasekolah merupakan kelompok rentan terhadap masalah kesehatan terutama karies gigi, yang diakibatkan oleh belum maksimalnya kemampuan anak dalam menjaga kebersihan diri. Orang tua memiliki peranan penting dalam pengenalan segala informasi termasuk informasi tentang kesehatan kepada anak usia prasekolah yaitu perawatan kebersihan mulut. Berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, orang tua dapat berperan sebagai edukator dan motivator untuk anaknya. Kejadian karies gigi pada anak prasekolah dapat disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang rendah akibat kurang atau tidak terbiasa menyikat gigi dan tingginya kebiasaan konsumsi makanan kariogenik. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang perawatan kebersihan mulut dengan terjadinya karies gigi pada anak usia prasekolah. Desain: Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Target populasi yaitu orang tua yang memuliki anak usia prasekolah dan anak usia prasekolah dengan jumlah 85 sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan observasi karies gigi pada anak usia prasekolah. Hasil: Analisa data menggunakan Uji Chi- Square didapatkan p value= 0,002 < 0,05, maka Ha diterima, artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang perawatan kebersihan mulut dengan terjadinya karies pada anak usia prasekolah. Kesimpulan: Semakin baik tingkat pengetahuan orang tua tentang kebersihan mulut, maka semakin membaik kebersihan dan kesehatan gigi anak. Oleh karena itu, orang tua yang memiliki anak prasekolah diharapkan lebih meningkatkan wawasan pengetahuan tentang perawatan kebersihan mulut dan karies gigi, rutin mengecek kebersihan mulut dan gigi anaknya baik secara mandiri maupun ke fasilitas pelayanan kesehatan, dan mengajarkan kebiasaan mengurangi konsumsi makanan kariogenik