Hubungan Personal Hygiene dan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Terhadap Infeksi Telur Soil Transmitted Helminths pada Petugas Kebersihan Sampah di Kecamatan Samarinda Ulu
DOI:
https://doi.org/10.35728/jutelmo.v3i1.1286Kata Kunci:
Soil transmitted helminth, personal hygiene, alat pelindung diri, petugas sampahAbstrak
Infeksi soil transmitted helminth merupakan infeksi cacing parasit usus dari kalangan nematoda usus yang ditularkan melalui media tanah. Petugas kebersihan sampah merupakan pekerja yang banyak bersentuhan langsung dengan tanah yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi kecacingan. Penelitian bertujuan melihat ada atau tidak hubungan personal hygiene dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri terhadap infeksi telur soil transmitted helminth pada Petugas kebersihan Sampah Di Kecamatan Samarinda Ulu. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah menggunakan kuisioner dan pemeriksaan mikroskopis telur cacing soil transmitted helminth dengan metode sedimentasi larutan KOH 10%. Hasil uji chi-square menunjukan bahwa hubungan personal hygiene terhadap infeksi telur soil transmitted helminth didapatkan hasil p-value 0.025 atau p.value < 0.050 dapat disimpulkan memiliki hubungan yang signifikan, personal hygiene dapat mempengaruhi kesehatan perorangan dan menimbulkan infeksi kecacingan bila tidak dijaga dengan baik, sedangkan pada pada uji chi-square hubungan kepatuhan alat pelindung diri terhadap infeksi telur soil transmitted helminth didapatkan hasil p-value 0.050 atau p.value <0.050 ada hubungan yang signifikan, alat pelindung diri sangat berperan penting dalam melindungi terjadinya infeksi kecacingan pada saat bekerja. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan bahwa infeksi telur soil transmitted helminth pada petugas kebersihan sampah di Kecamatan Samarinda Ulu memiliki hubungan yang signifikan terhadap personal hygiene dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri.
Unduhan
Referensi
Darmadi, Irawati Nuzulia, Nasrul Ellyza. (2015). Perbandingan kadar IL- dan jumlah eosinofil antara anak dan orang dewasa yang terinfeksi Ascaris lumbricoides. Jurnal Kesehatan Andalas , pp. 756-764.
Dinas Kesehatan Samarinda (2016). Data kecacingan di Kota Samarinda di tahun 2016.
Duwita, S. (2018). Hubungan personal Hygiene dengan penyakit kecacingan pada petugas pengangkut sampah kecamatan salak Kabupaten Pakpak barat tahun 2018.
Erlinawati . (2007). Analisa Infeksi Nematoda Usus pada Pekerja Pabrik Batu Bata di Desa Doy Kecamatan Ule Kareng Banda Aceh. (Tesis) Universitas Sumatra Utara.
Isro’in, L., dan S, Andramoyo. 2012. ‘Personal Hygiene Konsep, Proses dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Edisi pertama’, in Yogyakarta : Graha 69 Ilmu.
Kemenkes, (2021). kemenkes minta masyarakat untuk wapadai sejumlah tropis ,s.l.: Direktorat Jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit.
Nasrul (2020). Kejadian kecacingan pada petugas pengangkut sampah Dinas Lingkungan hidup Dan kehutanan kota Kediri. Jurnal Ilmiah Kesehatan, p. 1.
Nundrisari, D. (2019). Hubungan antara Sanitasi Lingkungan dan Higiene Perorangan dengan Kejadian Infeksi Soil-transmitted Helminthes pada Pekerja Perkebunan Garahan Kidul. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Jember, Jember.
Nurfalq, D. Saleh. Rochmawati. (2016). Hubungan karakteristik individu, sanitasi rumah, personal hygene, penggunaan APD dan lama bekerja dengan kejadian infestasi STH (Studi pada Petani Di Desa Nusapati Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah). Fakultas Ilmu Kesehatan.
Pratama, F. (2022). Hubungan personal hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan dermatitis kontak pada petugas pengangkut sampah di TPA kota Padang. stikesalifah.
Putra, T. R. I. (2010). Ascariasis. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 10(2), 109-116.
Rahmawati. Hermansyah. Efendi. Armiyanti. Nurdian. (2019). Hubungan Higienitas Perorangan terhadap Kejadian Soil-Transmitted Helminthiasis pada Pekerja Perkebunan Widodaren di Kabupaten Jember. Jember.
Rahmawati. (2019). Studi Kasus Gambaran Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Hygiene petugas di bagian pengecatan bengkel Auto 2000. Universitas Indonesia. Jakarta.
Regina. (2018). Perbandingan pemeriksaan tinja antara metode sedimentasi biasa dan metode sedimentasi formol-ether dalam mendeteksi soil transmitted helminth. Semarang.
Sibuea, C. V. (2022). Penyuluhan penyakit kecacingan ascariasis kepada masyarakat Desa Namorambe Kabupaten Deli Serdang. PKM: Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 1-9.
Siregar C. (2015). Pengaruh Infeksi Cacing Usus yang Ditularkan melalui Tanah pada Pertumbuhan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar. Sari Pediatri. 8(2): 112- 117.
Soedarto .(2013). Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta, EGC.
Soedarto. (2014). Atlas dan daur hidup parasitologi kedokteran helmintologi dan protozoologi (edisi Pertama). Jakarta.
Subrata, I.M., dan N.M., Nuryanti. 2016. ‘Pengaruh Personal Higiene dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Infeksi Soil Transmitted Helminths Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Gianyar’, Arc. Com. Health, 3(2), pp. 30–38.
Suluwi, R. I. (2016). Pengaruh penyuluhan denga metode permainan edukatif sukata terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan penyakit cacingan pada siswa kelas iv dan v sd negeri 1 Mawarsangka Kabupaten Buton Tengah. Jimkesmas, pp. 1-10.
Sumanto. (2013). Buku ajar infeksi dan pediatri tropis edisi ke-2. Jakarta: IDAI.
World Health Organization. (2016). Soil Transmitted Helminths infection.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.